Saat Rasulullah merasakan sempitnya hati, apa yang disampaikan Allah SWT kepada beliau?
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ(97) فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ(98) وَاعْبُدْ رَبَّكَ
حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ(99) سورة الحجر
Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah engkau di antara orang yang bersujud (salat), dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal). (Al-Hijr: 97-99).
Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat)", maka kamu telah menemukan penawar yang menyembuhkanmu. (Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar, Kitab Tafsir min Fathil Qadir).
Bertasbih dengan mengucapkan subhanallaah atau subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil ‘azhiim.
سُبحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ ، سُبحَانَ اللّهِ الْعَظِيمِ
Rasul bersabda: “Dua kalimat yang ringan di lisan, berat pada timbangan, dicintai oleh Allah Ar-Rahman: subhaanallah wabihamdihi subhaanallahil ‘azhiim”. (HR. Bukhari).
Penulis :
Ustadz. H. Ahmad Yani, Lc. MA (Pengasuh Rumah Tahfizh Qur’an Khairukum)